Saturday 14 November 2015

Peran (role )

Peranan berasal dari kata dasar peran, yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mempunyai arti pemain sandiwara(film), tukang lawak pada permainan makyong, perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang memiliki kedudukan di masyarakat. Saat istilah peran digunakan dalam pekerjaan, maka seseorang yang diberi (mendapatkan) suatu posisi, juga diharapkan menjalankan perannya sesuai dengan apa yang diharapkan dalam pekerjaan tersebut.  Peranan juga memiliki arti serangkaian perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang diberikan secara formal maupun secara informal. Peran dilakuukan berdasarkan pada ketentuan dan harapan yang menerangkan apa saja yang harus dilakukan individu dalam suatu situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan mereka sendiri atau harapan orang lainyang menyangkut peran tersebut (Friedman, 1998 :286).
  Soekanto (2002:243) mengemukakan pengertian peranan yaitu aspek dinamis kedudukan(status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukan (status/strata) berarti individu tersebut menjalankan suatu peranan dengan baik.
 Levinson dalam Soekanto (2002:213) mengatakan peranan mencakup tiga hal, antara lain :
1. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan bermasyarakat.
 2. Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.
 3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat. Seiring dengan adanya konflik antara kedudukan-kedudukan, maka ada juga konflik peran(conflict of roles)dan bahkan pemisahan antara individu dengan peran yang sesungguhnya harus dilaksanakan(role-distance). Role distance terjadi apabila individu merasakan tertekan , karena merasa dirinya tidak sesuai untuk melaksanakan peran yang diberikan masyarakat kepadanya, sehingga tidak dapat melaksanakan perannya dengan sempurna atau bahkan menyembunyikan diri.
 Peranan dapat membimbing seseorang dalam berperilaku, karena fungsi peran sendiri adalah:
 1. Memberi arah pada proses sosialisasi.
 2. Pewarisan tradisi, kepercayaan, nilai-nilai, norma-norma dan pengetahuan.
 3. Dapat mempersatukan kelompok atau masyarakat.
 4. Menghidupkan sistem pengendalidan kontrol, sehingga dapat melestarikan kehidupan masyarakat. Peranan sosial yang ada dalam masyarakat dapat di klasifikasikan menurut bermacam-macam cara sesuai dengan banyaknya sudut pandang. Berbagai macam peranan dapat disebutkan sebagai berikut. Hendropuspito dalam J.Dwi Narmoko dan Bagong Suyanto(2004:160).
 Berdasarkan pelaksanaannya peranan sosial dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Peranan yang diharapkan (expected roles): cara ideal dalam pelaksanaan peran menurut penilaian masyarakat. Masyarakat menghendaki peranan yang diharapkan dilaksanakan secermat-cermatnya dan peranan ini tidak dapat ditawar dan harus dilaksanakan seperti yang ditentukan. Peranan ini antara lain peranan hakim, peranan protokoler, diplomatic, dan sebagainya.
 2. Peranan yang disesuaikan (actual roles), yaitu cara bagaimana sebenarnya peranan itu dijalankan. Peranan ini pelaksanaanya lebih luwes, dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi tertentu. Peranan yang disesuaikan mungkin tidak cocok dengan situasi setempat, tetapi kekurangan yang muncul dapat dianggap wajar oleh masyarakat. Sementara itu, berdasarkan cara memperolehnya, peranan bias dibedakan menjadi :
1. Peranan bawaan (ascribed roles), yaitu peranan yang diperoleh secara otomatis, bukan karena usaha.
 2. Peranan pilihan (achives roles), yaitu peranan yang diperoleh atas dasar keputusan sendiri.

Dari jenis-jenis peranan yang ada dalam masyarakat, dapat diketahui bahwa setiap orang memegang lebih dari satu peranan, tidak hanya peranan bawaan saja, tetapi juga peranan yang diperoleh melalui usaha sendiri maupun peranan yang ditunjuk oleh pihak lain.

No comments:

Post a Comment

Saturday 14 November 2015

Peran (role )

Peranan berasal dari kata dasar peran, yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mempunyai arti pemain sandiwara(film), tukang lawak pada permainan makyong, perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang memiliki kedudukan di masyarakat. Saat istilah peran digunakan dalam pekerjaan, maka seseorang yang diberi (mendapatkan) suatu posisi, juga diharapkan menjalankan perannya sesuai dengan apa yang diharapkan dalam pekerjaan tersebut.  Peranan juga memiliki arti serangkaian perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang diberikan secara formal maupun secara informal. Peran dilakuukan berdasarkan pada ketentuan dan harapan yang menerangkan apa saja yang harus dilakukan individu dalam suatu situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan mereka sendiri atau harapan orang lainyang menyangkut peran tersebut (Friedman, 1998 :286).
  Soekanto (2002:243) mengemukakan pengertian peranan yaitu aspek dinamis kedudukan(status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukan (status/strata) berarti individu tersebut menjalankan suatu peranan dengan baik.
 Levinson dalam Soekanto (2002:213) mengatakan peranan mencakup tiga hal, antara lain :
1. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan bermasyarakat.
 2. Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.
 3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat. Seiring dengan adanya konflik antara kedudukan-kedudukan, maka ada juga konflik peran(conflict of roles)dan bahkan pemisahan antara individu dengan peran yang sesungguhnya harus dilaksanakan(role-distance). Role distance terjadi apabila individu merasakan tertekan , karena merasa dirinya tidak sesuai untuk melaksanakan peran yang diberikan masyarakat kepadanya, sehingga tidak dapat melaksanakan perannya dengan sempurna atau bahkan menyembunyikan diri.
 Peranan dapat membimbing seseorang dalam berperilaku, karena fungsi peran sendiri adalah:
 1. Memberi arah pada proses sosialisasi.
 2. Pewarisan tradisi, kepercayaan, nilai-nilai, norma-norma dan pengetahuan.
 3. Dapat mempersatukan kelompok atau masyarakat.
 4. Menghidupkan sistem pengendalidan kontrol, sehingga dapat melestarikan kehidupan masyarakat. Peranan sosial yang ada dalam masyarakat dapat di klasifikasikan menurut bermacam-macam cara sesuai dengan banyaknya sudut pandang. Berbagai macam peranan dapat disebutkan sebagai berikut. Hendropuspito dalam J.Dwi Narmoko dan Bagong Suyanto(2004:160).
 Berdasarkan pelaksanaannya peranan sosial dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Peranan yang diharapkan (expected roles): cara ideal dalam pelaksanaan peran menurut penilaian masyarakat. Masyarakat menghendaki peranan yang diharapkan dilaksanakan secermat-cermatnya dan peranan ini tidak dapat ditawar dan harus dilaksanakan seperti yang ditentukan. Peranan ini antara lain peranan hakim, peranan protokoler, diplomatic, dan sebagainya.
 2. Peranan yang disesuaikan (actual roles), yaitu cara bagaimana sebenarnya peranan itu dijalankan. Peranan ini pelaksanaanya lebih luwes, dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi tertentu. Peranan yang disesuaikan mungkin tidak cocok dengan situasi setempat, tetapi kekurangan yang muncul dapat dianggap wajar oleh masyarakat. Sementara itu, berdasarkan cara memperolehnya, peranan bias dibedakan menjadi :
1. Peranan bawaan (ascribed roles), yaitu peranan yang diperoleh secara otomatis, bukan karena usaha.
 2. Peranan pilihan (achives roles), yaitu peranan yang diperoleh atas dasar keputusan sendiri.

Dari jenis-jenis peranan yang ada dalam masyarakat, dapat diketahui bahwa setiap orang memegang lebih dari satu peranan, tidak hanya peranan bawaan saja, tetapi juga peranan yang diperoleh melalui usaha sendiri maupun peranan yang ditunjuk oleh pihak lain.

No comments:

Post a Comment