Sunday 16 November 2014

SEJARAH ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

SEJARAH  PEKERJAAN SOSIAL

Sejarah keberadaan Ilmu Kesejahteraan Sosial tidak dapat dilepaskan dengan sejarah keberadaan Pekerjaan Sosial. Karena diantara keduanya saling keterkaitan.pada awalnya praktek pekerjaan sosial hanya bersifat charity dan belum profesional namun seiring perkembangannya hingga sekarang pekerjaan sosial sudah menjadi sebuah profesi,berikut akan dijelaskan mengenai sejarah Ilmu pekerjaan sosial dan pekerjaan sosial itu sendiri.

            Sejarah keberadaan Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, seringkali dikaitkan dengan kondisi Eropa pada abad ke 13 – 18. Pada periode itu pemerintah Inggris telah mengeluarkan beberapa peraturan perundangan untuk menangani masalah kemiskinan ( poor law ). Undang – undang yang terkenal pada saat itu adalah Elizabeth Poor Law yang dikeluarkan pada tahun 1601, yang mencakup tiga kelompok penerima bantuan :

  1. Orang- orang miskin yang kondisi fisiknya masih kuat ( the able- bodied poor ). Mereka iberikan pekerjaan “kasar” dan para penduduk dilarang memberikan bantuan financial terhadap mereka.
  2. Orang- orang miskin yang kondisi fisiknya buruk ( the impotent poor ).  Mereka diberikan tempat tinggal dalam sebuah panti yang disebut almhouse.
  3. Anak- anak yang masih tergantung pad orang yang lebih mapan( dependent Children ). Mereka ditawarkan bekerja pada warga setempat sampai usia 21 tahun.

Undang – undang kemiskinan yang dikeluarkan ratu Elizabeth pada tahhun 1601 dianggap sebagai cikal bakal intervensi pemerintah terhadap masyarakat, dalam hal ini kaitannya dengan , kesejahteraan sosial. Karena pada era sebelumnya, usaha – usaha kesejahteraan sosial lebih banyak dilakukan oleh kelompok keagamaan,seperti dari pihak gereja.

Selain pihak gereja, pada abad ke 6 M, agama Islam telah melakukan reformasi sosial pada masanya dalam hal keadilan sosial, baik untuk kaum yang perempuan, anak – anak dan kelompok yang kurang diuntungkan.

Fase perkembangan berikutnya adalah tumbuhnya program – program kesejahteraan rakyat menjelang dan setelah tahun 1930. Berdasarkan paham bahwa pemerintah pusat dan kota adalah penyedia utama pelayanan umum, sehingga fungsi administrasi pemerintahan bertambah luas, walaupun tidak banyak bersangkutan dengan pelayanan – pelayanan sosial yang selama ini dilakkukan oleh oraganisasi karitas.

Kesejahteraan Sosial sendiri sebagai suatu istilah, baru muncul pada awal abad ke 20 sebagai penghalusan istilah karitas, pekerjaan amal, dan lain sebagainya. Mulai awal abad 20 pelayanan sosial menjadi pelayanan professional, setelah bagi para pelaksanannya disyaratkan pendidikan khusus, maka munculah profesi pekerjaan sosial, dengan lembaga profesionalnya yang pertama tama adalah school of philanthropy, yang didirikan oleh Charity Organization Society di New York tahun 1896, yang kemudian menjadi School Of Social Work, Columbia University.

Pekerjaan sosial adalah profesi kemanusiaan yang telah lahir cukup lama. Sejak kelahirannya sekitar tahun 1800-an,purifikasi pekerja sosial terus ber lanjut sesuai dengan tuntutan perubahan dan aspirasi masyarakat. Namun demikian, seperti halnya profesi lain, fondasi dan prinsip dasar pekerjaan sosial tidak mengalami perubahan.

Pekaerjaan sosial berbeda ddengan profesi lain, semisal psikolog, dokter atau psikiater. Dalam praktek kerjanya dia senantiasa harus melibatkan aspek – aspek iluar klien dalam penyelesaian masalah. Artinya, bahwa mandate utama pekerja sosial adalah memberikan pelayanan sosial baik kepada individu, keluarga, maupun kelompok masyarakat dengan nillai- nilai pengetahuan dan keterampilan pekerjaan sosial

Para pekerja sosial professional banyak yang tertari pada bidang baru, yaitu reformasi sosial. Ketika terjadi kemandegan ekonomiu dinegara – Negara industry tahun 1929 – 1942, maka lahirlah program pemeliharaan pendapatan yang kemudian mengarah kepada pembentukan Negara kesejahteraan di Negara – Negara industry berdasarkan sumsi dasar manusia mampu untuk menghilangkan kemiskinan, mengatur urusannya sementara kaum filantropis dan pekerja sosial abad ke 19 telah berusaha menghilangkan ketergantungan kepeda karitas masyarakat ateu pemerintah, dan membantu inividu dan keluarga menjadi swasembada sehingga menjadi mandiri dan bebas.

Kesejahteraan sosial pada abad ke 20 diarahkan terutama kepada pemberantasan kemiskinan dengan menyediakn jaminan dan peluang minimum bagi setiap orang.

Pada tahun 1953 didirikan departemen kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan ( HEW ), delapan tahun setelahnya Indonesia membentuk Departemen Sosial pada 18 Agustus 1945.

Dari uraian diatas,dapat diambil kesimpulan bahwa kesejahteraan sosial bukan hanya bervariasi di berbagai Negara, tetapi juga berubah dan berkembang ke berbagai dimensi :

  1. Dari amal pribadi, kepada amal kelompok, amal terorganisasikan, kepada filantropi sosial, pekerjaan sosial, pelayanan sosial dan terakhir pembangunan sosial.
  2. Dari amal pribadi kepada karitas kelompok/ terorganisasikan, kepada lembaga pelayanan sosial masyarakat, dan lembaga sosial pemerintah, dan pelayanan sosial kesejahteraan sosial swasta.

Dari tanpa campur tangan pemerintah, kepada peranan pemerintah yang makin besar, kepada Negara kesejahteraan.

PERKEMBANGAN PROFESI PEKERJAAN SOSIAL DI INGGERIS DAN AMERIKA:

                                               

  1. Aktivitas kedermawanan atau filantropis demi menolong rakyat miskin, merupakan bentuk awal dari praktek pekerjaan sosial yang bersifat charitas.

 

  1. Gerakan perubahan dari aktivitas kedermawanan kearah sebuah profesi modern disebabkan oleh suatu kenyataan bahwa jenis bantuan yang ada bagi rakyat miskin memunculkan kesulitan-kesulitan besar, mencakup keterbatasan sumber daya, kurang koordinasi, pelaksanaan secara diskriminatif, ketidakpedulian, kurang transparansi, dan ketidakmampuan memberikan pelayanan secara memadai. Praktek-praktek tertentu sangat menyulitkan dalam usaha membantu kelompok tidak mampu, dan sering menganggap kaum miskin sebagai “kelas-kelas berbahaya”.

 

  1. Muncul dua gerakan untuk pembaharuan penanganan fakir miskin, yaitu the Carities Organization Society (COS) dan Fabian Society yang ditransformasikan kepada sebuah pendekatan langsung menjadi the Settlement House Movement. COS dan Fabian Society, kemudian Settlement House Movement, adalah asal muasal profesi pekerjaan sosial profesional.

 

  1. COS di Inggeris pertama kali didirikan di London tahun 1869 yang secara resmi bernama the Society for Organization Charitable Relief and Repressing Mendicity, atau disebut the British Charity Organization. Di Amerika berdiri tahun 1877 yang memiliki keserupaan model, nilai dan semangatnya, yaitu the American Charity Organization Societies. Perubahan selanjutnya dalam cara penanganan yaitu dalam aspek cara para pekerja sukarelawan di COS dalam membantu kelompok miskin, yaitu dari yang secara langsung memberikan bantuan untuk berdialog dengan kaum miskin terkait dengan kesulitan keuangan mereka.

 

  1. COS di Inggeris:

1)    Individu bertanggung jawab terhadap kemiskinan sendiri dan tidak boleh mengharapkan bantuan dari orang lain

2)    Fakir miskin harus berusaha menggali  sumber daya dan kemampuan yang dimiliki

3)    Dibentuk departemen untuk memberikan informasi bantuan kepada para organisasi amal dan para dermawan yang mau memberikan bantuan, untuk menghindari “pengemis profesional” dan berkedok mendapatkan bantuan dari berbagai lembaga.

 

  1.  COS di Amerika:

1)    Penyelidikan kepada setiap pelamar yang mengajukan permintaan bantuan

2)    Registrasi sentral

3)    Kerjasama dengan badan-badan penyelenggara bantuan di masyarakat

4)    Penggunaan tenaga-tenaga volunteer friendly visitor

 

 

  1. Pandangan COS:
  2. Ketimbang faktor struktural, faktor individu adalah sumber dari kebanyakan masalah klien
  3. Formula pemecahan adalah mereformasi individu atau mereformasi pendekatan seseorang.
  4. Intervensi pekerjaan sosial adalah individu dan keluarga yang fokus kepada penyelesaian, pengorientasia dan restorasi kaum miskin ketimbang perubahan kondisi-kondisi sosial
  5. Kelompok ini adalah awal mula praktek pekerjaan sosial muncul dan melahirkan metode pekerjaan sosial dengan individu dan keluarga.

 

 

 

  1. Perkembangan COS di Inggeris:
    1. Berkembangnya metode pemberian bantuan secara individu dan pengorganisasian masyarakat.
    2. Prinsip-prinsip bimbingan sosial perorangan selanjutnya dikembangkan  oleh COS sehingga menjadi satu lembaga yaitu Family Welfare Association.
    3. Bentuk bimbingan sosial perorangan yang penting adalah dalam bidang pekerjaan sosial medis atau almoner. Memunculkan prinsip-prinsip individualisasi, sikap tidak menghakimi, menentukan diri sendiri, kerahasiaan.

 

  1. Perkembangan COS di Amerika:
  2. Bimbingan sosial perorangan berkembang dalam COS, dengan pelopornya adalah Mary Ellen Richmond (1861-1928), yaitu meletakkan dasar dalam bimbingan sosial perorangan. Menerbitkan buku Friendly visiting among the poor (1899); social diagnosis (1917); dan what is social casework (1922). Hal ini muncul sebagai respons atas: kebutuha untuk mengkhususkan basis dan teknik pengetahuan yang membedakan pekerja sosial terlatih dari sukarelawan yang berniat baik dan untuk mengidentifikasi berbagai keahlian umum yang pekerja sosial bisa gunakan di berbagai aspek.

 

  1. Nama-nama lainnya adalah:
    1. Anette M Garett, judul buku “case work treatment of a child (1942), tentang penyembuhan sosial bagi anak-anak; buku “Counseling Methods for Personal Workers (1945), tentang pelayanan bidang bisnis dan industri; dan judul lain yaitu “interviewing: its principles and methods (1942).
    2. Gordon Hamilton, judul buku “theory and practice of social case work (1940) mengedepankan nilai-nilai dan filsafat sosial.
    3.    Charlotte Towle, dengan buku “common human needs (1945) berisi pemahaman tentang perilaku manusia dan kebutuhan-kebutuhannya
    4. Helen Harris Perlman, buku “Social case work: A problem solving process
    5. Florence Hollis, buku “A Psychosocial therapy”, bimbingan sosial perorangan yang menitik beratkan kepada diagnostik dengan orientasi psikoanalisa.

 

  1. Berdasarkan pandangan COS, profesi pekerjaan sosial muncul dengan perkembangan sebagai berikut:
    1. Proses evolusi dari filantropis kepada pelayanan professional
    2. Dari para pengunjung yang dermawan kepada social workers yang digaji
    3. Profesi pekerjaan sosial dalam memberikan bantuan dilandasi dengan keyakinan bahwa masalah-masalah  sosial merupakan konsekuensi  dari gangguan-gangguan sosial individu atau kekurangan individu
    4. Pekerjaan sosial menjadi seni mengadaptasi relasi-relasi  personal

 

Pandangan ini memunculkan metode praktek pekerjaan sosial dengan individu (social case work).

  1. Fabian Society dan Settlemet House Movement (SHM) lahir di Inggeris lahir tahun 1884. Pandangan aliran ini adalah:
  2. Masalah orang miskin sebagai suatu masalah dari struktur sosial, sistem yang berlaku dan tatanan yang tidak adil, yaitu suatu masalah dari organisasi ekonomi dan industry
  3. Ketimbang faktor individual, faktor structural adalah sumber dari kebanyakan masalah para klien
  4. Ketimbang melakukan usaha memperbaiki individu atau perseorangan, lebih baik fokus pada perubahan struktural atau masyarakat

 

Pandangan Fabian Society ini melahirkan metode praktek pekerjaan sosial dengan masyarakat (CO/CD). Kelompok ini melakukan penelitian kebijakan sosial, yang kemudian mempengaruhi legislasi dan pembuatan kebijakan yang adil bagi segmen masyarakat miskin.

 

Salah satu warisan dari Fabian Society adalah kemunculan metode primer pekerjaan sosial, yaitu organisasi masyarakat yang fokus pada partisipasi atas rakyat miskin, community development dan aksi sosial.

 

Pandangan Setlement House Movement (SHM), membentuk kelompok-kelompok yang menyelenggarakan suatu tempat kegiatan bagi para pendatang tanpa membedakan golongan. Program yang dijalankan adalah:

  1. Membentuk klub untuk pemuda
  2. Taman kanak-kanak
  3. Pendidikan orang dewasa
  4. Pengembangan seni budaya dan kerajinan tangan
  5. Mengadakan studi sosial tentang masalah pabrik dan kondisi tempat kerja

 

Gerakan pemukiman ini (SHM) merupakan pendorong munculnya metode bimbingan sosial kelompok (social group work). Metode ini dikembangkan berdasarkan pengalaman kerja dari YNCA (Young Men’s Christian Association) dan YWCA (Young Women’s Christian Associatin), yang menjalankan kegiatan pengisian waktu luang dengan berbagai kegiatan kelompok seperti permainan, musik, olahraga, drama dan tari.

 

 

 

No comments:

Post a Comment

Sunday 16 November 2014

SEJARAH ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

SEJARAH  PEKERJAAN SOSIAL

Sejarah keberadaan Ilmu Kesejahteraan Sosial tidak dapat dilepaskan dengan sejarah keberadaan Pekerjaan Sosial. Karena diantara keduanya saling keterkaitan.pada awalnya praktek pekerjaan sosial hanya bersifat charity dan belum profesional namun seiring perkembangannya hingga sekarang pekerjaan sosial sudah menjadi sebuah profesi,berikut akan dijelaskan mengenai sejarah Ilmu pekerjaan sosial dan pekerjaan sosial itu sendiri.

            Sejarah keberadaan Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, seringkali dikaitkan dengan kondisi Eropa pada abad ke 13 – 18. Pada periode itu pemerintah Inggris telah mengeluarkan beberapa peraturan perundangan untuk menangani masalah kemiskinan ( poor law ). Undang – undang yang terkenal pada saat itu adalah Elizabeth Poor Law yang dikeluarkan pada tahun 1601, yang mencakup tiga kelompok penerima bantuan :

  1. Orang- orang miskin yang kondisi fisiknya masih kuat ( the able- bodied poor ). Mereka iberikan pekerjaan “kasar” dan para penduduk dilarang memberikan bantuan financial terhadap mereka.
  2. Orang- orang miskin yang kondisi fisiknya buruk ( the impotent poor ).  Mereka diberikan tempat tinggal dalam sebuah panti yang disebut almhouse.
  3. Anak- anak yang masih tergantung pad orang yang lebih mapan( dependent Children ). Mereka ditawarkan bekerja pada warga setempat sampai usia 21 tahun.

Undang – undang kemiskinan yang dikeluarkan ratu Elizabeth pada tahhun 1601 dianggap sebagai cikal bakal intervensi pemerintah terhadap masyarakat, dalam hal ini kaitannya dengan , kesejahteraan sosial. Karena pada era sebelumnya, usaha – usaha kesejahteraan sosial lebih banyak dilakukan oleh kelompok keagamaan,seperti dari pihak gereja.

Selain pihak gereja, pada abad ke 6 M, agama Islam telah melakukan reformasi sosial pada masanya dalam hal keadilan sosial, baik untuk kaum yang perempuan, anak – anak dan kelompok yang kurang diuntungkan.

Fase perkembangan berikutnya adalah tumbuhnya program – program kesejahteraan rakyat menjelang dan setelah tahun 1930. Berdasarkan paham bahwa pemerintah pusat dan kota adalah penyedia utama pelayanan umum, sehingga fungsi administrasi pemerintahan bertambah luas, walaupun tidak banyak bersangkutan dengan pelayanan – pelayanan sosial yang selama ini dilakkukan oleh oraganisasi karitas.

Kesejahteraan Sosial sendiri sebagai suatu istilah, baru muncul pada awal abad ke 20 sebagai penghalusan istilah karitas, pekerjaan amal, dan lain sebagainya. Mulai awal abad 20 pelayanan sosial menjadi pelayanan professional, setelah bagi para pelaksanannya disyaratkan pendidikan khusus, maka munculah profesi pekerjaan sosial, dengan lembaga profesionalnya yang pertama tama adalah school of philanthropy, yang didirikan oleh Charity Organization Society di New York tahun 1896, yang kemudian menjadi School Of Social Work, Columbia University.

Pekerjaan sosial adalah profesi kemanusiaan yang telah lahir cukup lama. Sejak kelahirannya sekitar tahun 1800-an,purifikasi pekerja sosial terus ber lanjut sesuai dengan tuntutan perubahan dan aspirasi masyarakat. Namun demikian, seperti halnya profesi lain, fondasi dan prinsip dasar pekerjaan sosial tidak mengalami perubahan.

Pekaerjaan sosial berbeda ddengan profesi lain, semisal psikolog, dokter atau psikiater. Dalam praktek kerjanya dia senantiasa harus melibatkan aspek – aspek iluar klien dalam penyelesaian masalah. Artinya, bahwa mandate utama pekerja sosial adalah memberikan pelayanan sosial baik kepada individu, keluarga, maupun kelompok masyarakat dengan nillai- nilai pengetahuan dan keterampilan pekerjaan sosial

Para pekerja sosial professional banyak yang tertari pada bidang baru, yaitu reformasi sosial. Ketika terjadi kemandegan ekonomiu dinegara – Negara industry tahun 1929 – 1942, maka lahirlah program pemeliharaan pendapatan yang kemudian mengarah kepada pembentukan Negara kesejahteraan di Negara – Negara industry berdasarkan sumsi dasar manusia mampu untuk menghilangkan kemiskinan, mengatur urusannya sementara kaum filantropis dan pekerja sosial abad ke 19 telah berusaha menghilangkan ketergantungan kepeda karitas masyarakat ateu pemerintah, dan membantu inividu dan keluarga menjadi swasembada sehingga menjadi mandiri dan bebas.

Kesejahteraan sosial pada abad ke 20 diarahkan terutama kepada pemberantasan kemiskinan dengan menyediakn jaminan dan peluang minimum bagi setiap orang.

Pada tahun 1953 didirikan departemen kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan ( HEW ), delapan tahun setelahnya Indonesia membentuk Departemen Sosial pada 18 Agustus 1945.

Dari uraian diatas,dapat diambil kesimpulan bahwa kesejahteraan sosial bukan hanya bervariasi di berbagai Negara, tetapi juga berubah dan berkembang ke berbagai dimensi :

  1. Dari amal pribadi, kepada amal kelompok, amal terorganisasikan, kepada filantropi sosial, pekerjaan sosial, pelayanan sosial dan terakhir pembangunan sosial.
  2. Dari amal pribadi kepada karitas kelompok/ terorganisasikan, kepada lembaga pelayanan sosial masyarakat, dan lembaga sosial pemerintah, dan pelayanan sosial kesejahteraan sosial swasta.

Dari tanpa campur tangan pemerintah, kepada peranan pemerintah yang makin besar, kepada Negara kesejahteraan.

PERKEMBANGAN PROFESI PEKERJAAN SOSIAL DI INGGERIS DAN AMERIKA:

                                               

  1. Aktivitas kedermawanan atau filantropis demi menolong rakyat miskin, merupakan bentuk awal dari praktek pekerjaan sosial yang bersifat charitas.

 

  1. Gerakan perubahan dari aktivitas kedermawanan kearah sebuah profesi modern disebabkan oleh suatu kenyataan bahwa jenis bantuan yang ada bagi rakyat miskin memunculkan kesulitan-kesulitan besar, mencakup keterbatasan sumber daya, kurang koordinasi, pelaksanaan secara diskriminatif, ketidakpedulian, kurang transparansi, dan ketidakmampuan memberikan pelayanan secara memadai. Praktek-praktek tertentu sangat menyulitkan dalam usaha membantu kelompok tidak mampu, dan sering menganggap kaum miskin sebagai “kelas-kelas berbahaya”.

 

  1. Muncul dua gerakan untuk pembaharuan penanganan fakir miskin, yaitu the Carities Organization Society (COS) dan Fabian Society yang ditransformasikan kepada sebuah pendekatan langsung menjadi the Settlement House Movement. COS dan Fabian Society, kemudian Settlement House Movement, adalah asal muasal profesi pekerjaan sosial profesional.

 

  1. COS di Inggeris pertama kali didirikan di London tahun 1869 yang secara resmi bernama the Society for Organization Charitable Relief and Repressing Mendicity, atau disebut the British Charity Organization. Di Amerika berdiri tahun 1877 yang memiliki keserupaan model, nilai dan semangatnya, yaitu the American Charity Organization Societies. Perubahan selanjutnya dalam cara penanganan yaitu dalam aspek cara para pekerja sukarelawan di COS dalam membantu kelompok miskin, yaitu dari yang secara langsung memberikan bantuan untuk berdialog dengan kaum miskin terkait dengan kesulitan keuangan mereka.

 

  1. COS di Inggeris:

1)    Individu bertanggung jawab terhadap kemiskinan sendiri dan tidak boleh mengharapkan bantuan dari orang lain

2)    Fakir miskin harus berusaha menggali  sumber daya dan kemampuan yang dimiliki

3)    Dibentuk departemen untuk memberikan informasi bantuan kepada para organisasi amal dan para dermawan yang mau memberikan bantuan, untuk menghindari “pengemis profesional” dan berkedok mendapatkan bantuan dari berbagai lembaga.

 

  1.  COS di Amerika:

1)    Penyelidikan kepada setiap pelamar yang mengajukan permintaan bantuan

2)    Registrasi sentral

3)    Kerjasama dengan badan-badan penyelenggara bantuan di masyarakat

4)    Penggunaan tenaga-tenaga volunteer friendly visitor

 

 

  1. Pandangan COS:
  2. Ketimbang faktor struktural, faktor individu adalah sumber dari kebanyakan masalah klien
  3. Formula pemecahan adalah mereformasi individu atau mereformasi pendekatan seseorang.
  4. Intervensi pekerjaan sosial adalah individu dan keluarga yang fokus kepada penyelesaian, pengorientasia dan restorasi kaum miskin ketimbang perubahan kondisi-kondisi sosial
  5. Kelompok ini adalah awal mula praktek pekerjaan sosial muncul dan melahirkan metode pekerjaan sosial dengan individu dan keluarga.

 

 

 

  1. Perkembangan COS di Inggeris:
    1. Berkembangnya metode pemberian bantuan secara individu dan pengorganisasian masyarakat.
    2. Prinsip-prinsip bimbingan sosial perorangan selanjutnya dikembangkan  oleh COS sehingga menjadi satu lembaga yaitu Family Welfare Association.
    3. Bentuk bimbingan sosial perorangan yang penting adalah dalam bidang pekerjaan sosial medis atau almoner. Memunculkan prinsip-prinsip individualisasi, sikap tidak menghakimi, menentukan diri sendiri, kerahasiaan.

 

  1. Perkembangan COS di Amerika:
  2. Bimbingan sosial perorangan berkembang dalam COS, dengan pelopornya adalah Mary Ellen Richmond (1861-1928), yaitu meletakkan dasar dalam bimbingan sosial perorangan. Menerbitkan buku Friendly visiting among the poor (1899); social diagnosis (1917); dan what is social casework (1922). Hal ini muncul sebagai respons atas: kebutuha untuk mengkhususkan basis dan teknik pengetahuan yang membedakan pekerja sosial terlatih dari sukarelawan yang berniat baik dan untuk mengidentifikasi berbagai keahlian umum yang pekerja sosial bisa gunakan di berbagai aspek.

 

  1. Nama-nama lainnya adalah:
    1. Anette M Garett, judul buku “case work treatment of a child (1942), tentang penyembuhan sosial bagi anak-anak; buku “Counseling Methods for Personal Workers (1945), tentang pelayanan bidang bisnis dan industri; dan judul lain yaitu “interviewing: its principles and methods (1942).
    2. Gordon Hamilton, judul buku “theory and practice of social case work (1940) mengedepankan nilai-nilai dan filsafat sosial.
    3.    Charlotte Towle, dengan buku “common human needs (1945) berisi pemahaman tentang perilaku manusia dan kebutuhan-kebutuhannya
    4. Helen Harris Perlman, buku “Social case work: A problem solving process
    5. Florence Hollis, buku “A Psychosocial therapy”, bimbingan sosial perorangan yang menitik beratkan kepada diagnostik dengan orientasi psikoanalisa.

 

  1. Berdasarkan pandangan COS, profesi pekerjaan sosial muncul dengan perkembangan sebagai berikut:
    1. Proses evolusi dari filantropis kepada pelayanan professional
    2. Dari para pengunjung yang dermawan kepada social workers yang digaji
    3. Profesi pekerjaan sosial dalam memberikan bantuan dilandasi dengan keyakinan bahwa masalah-masalah  sosial merupakan konsekuensi  dari gangguan-gangguan sosial individu atau kekurangan individu
    4. Pekerjaan sosial menjadi seni mengadaptasi relasi-relasi  personal

 

Pandangan ini memunculkan metode praktek pekerjaan sosial dengan individu (social case work).

  1. Fabian Society dan Settlemet House Movement (SHM) lahir di Inggeris lahir tahun 1884. Pandangan aliran ini adalah:
  2. Masalah orang miskin sebagai suatu masalah dari struktur sosial, sistem yang berlaku dan tatanan yang tidak adil, yaitu suatu masalah dari organisasi ekonomi dan industry
  3. Ketimbang faktor individual, faktor structural adalah sumber dari kebanyakan masalah para klien
  4. Ketimbang melakukan usaha memperbaiki individu atau perseorangan, lebih baik fokus pada perubahan struktural atau masyarakat

 

Pandangan Fabian Society ini melahirkan metode praktek pekerjaan sosial dengan masyarakat (CO/CD). Kelompok ini melakukan penelitian kebijakan sosial, yang kemudian mempengaruhi legislasi dan pembuatan kebijakan yang adil bagi segmen masyarakat miskin.

 

Salah satu warisan dari Fabian Society adalah kemunculan metode primer pekerjaan sosial, yaitu organisasi masyarakat yang fokus pada partisipasi atas rakyat miskin, community development dan aksi sosial.

 

Pandangan Setlement House Movement (SHM), membentuk kelompok-kelompok yang menyelenggarakan suatu tempat kegiatan bagi para pendatang tanpa membedakan golongan. Program yang dijalankan adalah:

  1. Membentuk klub untuk pemuda
  2. Taman kanak-kanak
  3. Pendidikan orang dewasa
  4. Pengembangan seni budaya dan kerajinan tangan
  5. Mengadakan studi sosial tentang masalah pabrik dan kondisi tempat kerja

 

Gerakan pemukiman ini (SHM) merupakan pendorong munculnya metode bimbingan sosial kelompok (social group work). Metode ini dikembangkan berdasarkan pengalaman kerja dari YNCA (Young Men’s Christian Association) dan YWCA (Young Women’s Christian Associatin), yang menjalankan kegiatan pengisian waktu luang dengan berbagai kegiatan kelompok seperti permainan, musik, olahraga, drama dan tari.

 

 

 

No comments:

Post a Comment